Johor Bahru
Johor Bahru didirikan pada 1855 dengan nama Iskandar Puteri pada masa ketika Kesultanan Johor berada di bawah pengaruh Temenggong Daeng Ibrahim. Kota tersebut awalnya masih diperintah dari Telok Blangah di Singapura. Berkat kedatangan orang-orang Tionghoa dan Jawa, kawasan tersebut secara perlahan berkembang menjadi sebuah pusat pertanian. Kawasan tersebut berganti nama menjadi "Johor Bahru" pada 1862 dan lalu menjadi ibu kota Kesultanan Johor. Pada masa pemerintahan Sultan Abu Bakar, kota tersebut mengalami modernisasi, seperti pembangunan gedung-gedung administratif, sekolah-sekolah, tempat-tempat ibadah, dan jalur kereta api yang terhubung ke Singapura. Pada masa Perang Dunia II, Jepang menggunakan Istana Bukit Serene sebagai basis sementara mereka untuk melancarkan serangan terhadap kekuatan Inggris di Singapura. Johor Bahru diduduki oleh pasukan Jepang dari 1942 sampai 1945. Seusai perang, wilayah Johor diperintah sebagai bagian dari Negeri-Negeri Melayu Tidak Bersekutu dan Johor Bahru tetap menjadi ibu kotanya. Johor Bahru juga menjadi pusat nasionalisme Melayu dan merupakan tempat kelahiran sebuah partai politik yang bernama United Malays National Organisation (UMNO) pada 1946. Setelah pembentukan Malaysia pada 1963, Johor Bahru tetap menyandang status sebagai ibu kota negara bagian Johor dan secara resmi mendapatkan status kota pada 1994.
Johor Bahru adalah pusat ekonomi negara bagian Johor. Rumah Sakit Sultanah Aminah yang terletak di kota ini juga merupakan rumah sakit terbesar di negara bagian Johor. Sementara itu, tempat wisata di sekitaran Johor Bahru adalah: Istana Besar, Museum Warisan Tionghoa Johor Bahru, Gedung Sultan Ibrahim, stasiun kereta api Johor Bahru, Teluk Danga, Alun-Alun Kota Johor Bahru, Masjid Negara Bagian Sultan Abu Bakar, dan Kelenteng Tua Johor Bahru.
Tempat berdirinya kota Johor Bahru saat ini awalnya dikenal dengan sebutan "Tanjung Puteri", yang merupakan sebuah desa nelayan Melayu. Sultan Ali lalu menganugerahkan wilayah tersebut kepada Temenggong Daeng Ibrahim, dan ia mengganti nama "Tanjung Puteri" menjadi "Iskandar Puteri" setelah ia mendatangi kawasan tersebut pada 1858. Setelah Temenggong meninggal, nama "Iskandar Puteri" diganti menjadi "Johor Bahru" oleh Sultan Abu Bakar. (akhiran "Bahru" sama dengan "baru" dalam bahasa Melayu, tetapi ada pula ragam ejaan lain seperti Kota Bharu dan Pekanbaru di Indonesia.) Ejaannya dalam bahasa Inggris Britania adalah Johore Bahru atau Johore Bharu, namun saat ini satu-satunya ejaan yang dianggap tepat di Barat adalah Johor Bahru, karena Johore hanya disebut Johor (tanpa huruf "e" di akhir kata) dalam bahasa Melayu. Nama kota tersebut sekarang juga dieja Johor Baru atau Johor Baharu.
Kota ini juga pernah disebut "Swatow (Shantou) Kecil" oleh orang-orang Tionghoa di Johor Bahru, karena sebagian besar penduduk Tionghoa di Johor Bahru adalah orang Teochew dengan leluhur yang berasal dari Shantou, Tiongkok. Mereka datang pada pertengahan abad ke-19, pada masa pemerintahan Temenggong Daeng Ibrahim.
Peta - Johor Bahru
Peta
Negara - Malaysia
Bendera Malaysia |
Malaysia sebagai negara federal belum pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Seiring dengan semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.
Mata uang / Bahasa
ISO | Mata uang | Simbol | Angka signifikan |
---|---|---|---|
MYR | Ringgit (Malaysian ringgit) | RM | 2 |
ISO | Bahasa |
---|---|
EN | Bahasa Inggris (English language) |
ML | Bahasa Malayalam (Malayalam language) |
MS | Bahasa Melayu (Malay language) |
PA | Bahasa Punjab (Panjabi language) |
TA | Bahasa Tamil (Tamil language) |
TE | Bahasa Telugu (Telugu language) |
TH | Bahasa Thai (Thai language) |
ZH | Bahasa Tionghoa (Chinese language) |